Rabu, 30 November 2016

Lighting I

Belajar Photography

 Lighting I ( Pencahayaan )
     
     Pencahayaan merupakan unsur utama dalam fotografi. Tanpa cahaya maka fotografi tidak akan pernah ada. Cahaya dapat membentuk karakter pada sebuah foto. Untuk menghasilkan foto yang jelas diperlukan sejumlah cahaya yang cukup agar foto tidak menjadi over exposure (kelebihan cahaya) atau under exposure (kekurangan cahaya).

1.  Karakter Pencahayaan

     - Hard Light ( Cahaya yang Keras / Kontrast Tinggi )


     - Soft Light ( Cahaya yang Lembut / Kontrast Rendah )


     - Direct Light ( Cahaya Langsung )

     
     - Reflected Light ( Pantulan Cahaya )


     - Difused Light ( Pembaruan Cahaya )


2. Metode Pemanfaatan Sumber Cahaya

     - Available Light ( Cahaya Matahari )


     - Artificial Light ( Cahaya Buatan )


     - Practical Light ( Cahaya dari Benda )


     - Pictorial Light ( Penerapan Cahaya )


3.  Lighting Style (Gaya Pencahayaan)

     - High Key ( Kontras Rendah / Perbandingan Terang dan Gelap Kecil )



     - Low Key ( Kontras Tinggi / Perbandingan Terang dan Gelap Besar )


Silahkan di coba dan Semoga Bermanfaat.................

Jumat, 18 November 2016

Study III

Belajar Photography

PRINCIPLES 

1. UNITY/HARMONY
     
     - Perspective
  Camera Maker : Canon EOS 70 D
Aparature : f/10
Shutter Speed : 1/640 sec.
ISO : 100
Focal length : 35 mm
Matering Mode : Partial

     - Similarity 

 Camera Maker : Sony DSC-H400
Aparature : f/4.1
Shutter Speed : 1/640 sec.
ISO : 80
Focal length : 8mm
Matering Mode : Multi Spot

     - Continuation
Camera Maker : Sony DSC-H400
Aparature : f/4.7
Shutter Speed : 1/1000 sec.
ISO : 400
Focal length : 19 mm
Matering Mode :  Multispot



     - Repetition

 Camera Maker : Canon EOS 70 D
Aparature : f/5.6
Shutter Speed : 1/800 sec.
ISO : 400
Focal length : 18 mm
Matering Mode : Partial

     - Rhythm
 Camera Maker : Canon EOS 70 D
Aparature : f/5
Shutter Speed : 1/200 sec.
ISO : 100
Focal length : 40 mm
Matering Mode : Partial

2. Balance

     - Symmetry
 Camera Maker : Canon EOS 70 D
Aparature : f/25
Shutter Speed : 1/250 sec.
ISO : 160
Focal length : 29 mm
Matering Mode : Partial

     - Asymmetry
 Camera Maker : Sony DSC-H400
Aparature : f/4.3
Shutter Speed : 1/30 sec.
ISO : 160
Focal length : 17 mm
Matering Mode : Multi Spot

     - Radial Balance
 Camera Maker : Sony DSC-H400
Aparature : f/3.4
Shutter Speed : 1/5 sec.
ISO : 400
Focal length : 4 mm
Matering Mode : Multi Spot

3.  Hierarchy ( Urutan Kepentingan Mata )
 Camera Maker : Sony DSC-H400
Aparature : f/4.7
Shutter Speed : 1/100 sec.
ISO : 200
Focal length : 13 mm
Matering Mode : Multi Spot

4. Scale/Proportion ( Skala/Proporsi )

 Camera Maker : Canon EOS 600D
Aparature : f/4.5
Shutter Speed : 1/1000 sec.
ISO : 100
Focal length : 28 mm
Matering Mode : Pattern


5. Dominance/Emphasis
Camera Maker : Canon EOS 70 D
Aparature : f/4
Shutter Speed : 1/100 sec.
ISO : 100
Focal length : 30 mm
Matering Mode : Partial


6. Contrast
 Camera Maker : Canon EOS 70 D
Aparature : f/4
Shutter Speed : 1/160 sec.
ISO : 200
Focal length : 30 mm
Matering Mode : Partial

Selasa, 15 November 2016

Rental DSLR

Butuh ki kamera buat event atau kegiatan lainnya? Saya menyediakan jasa Rental Kamera area Makassar. Ready 1200D, 70D, sm Sony HSC-400. 100 rb perhari. Tripod Gorilla Elastis Tinggi 30 cm 40 rb perhari. Hub :082188345314. fadhlildzildjalal

Rabu, 09 November 2016

Element dan Prinsip

Setelah kita mengetahui unsur unsur design. Kita bisa membuat foto yang menarik secara visual dengan menggunakan prinsip-prinsip tersebut.

1. Unity/Harmony ( Kesatuan )


     a. Similarity ( Pengulangan element/objek )



         
     b. Perspective ( Jarak antara Element )


    
    c. Continuation ( Pola yang luas yang memberi kesan berkelanjutan )



      d. Repetition ( Penyalinan Objek )




       e. Rhythm ( Berirama/Berurut)




2. Balance ( Keseimbangan )

    
    a. Symmetry ( Refleksi/Pencerminan, Rotation/Rotasi objek dengan menggunakan satu titik pusat )



    b. Asymmetry ( Tidak Seimbang )


    c. Radial Balance (Memusat/Melingkar pada satu pusat yang berbentuk lingkaran)


3. Hierarchy ( Urutan Kepentinga Mata ) Berdasarkan yang mana yang pertama dilihat, kedua, dst




4. Scale/Proportion (Ukuran atau memberi kesan Objek lebih besar)




5. Dominance/Emphasis (Dominan)




 6. Contrast ( Kontrast )




Sabtu, 05 November 2016

Study II

Belajar Photography


1. Rule of Thirds

Rule of thirds adalah pengambilan gambar dengan membagi 3 bagian sama besar baik secara vertikal/horisontal sehingga memilik 9 area yang sama besar.




Camera Maker : Canon 
Camera Model :  EOS 70D
Aparature : f-4
Shutter Speed : 1/1250 sec.
ISO : 100
Focal length : 31 mm
Matering mode : Partial


2. Angle of View

Angle of View adalah pengambilan gambar berdasarkan sudut pandang. Mulailah dari sudut yang standar ( sejajar dengan objek ), kemudian sudut pandang dari atas, bawah, samping, bahkan hingga sudut yang poaling ekstrim



Camera Maker : Canon 
Camera Model :  EOS 70D
Aparature : f-11
Shutter Speed : 1/120 sec.
ISO : 100
Focal length : 48 mm
Matering mode : Partial


Camera Maker : Canon 
Camera Model :  EOS 70D
Aparature : f-14
Shutter Speed : 1/120 sec.
ISO : 100
Focal length : 35 mm
Matering mode : Partial


3. Point of Interest

POI adalah pengambilan gambar berdasarkan fokus/titik utama dalam sebuah foto, dimana titik tersebut yang menjadi inti cerita dari foto.




Camera Maker : Canon 
Camera Model :  EOS 70D
Aparature : f-5
Shutter Speed : 1/1250 sec.
ISO : 100
Focal length : 31 mm
Matering mode : Partial



Camera Maker : Canon 
Camera Model :  EOS 70D
Aparature : f-5
Shutter Speed : 1/15 sec.
ISO : 200
Focal length : 47 mm
Matering mode : Partial

4. Diagonal

Diagonal adalah pengambilan gambar berdasarkan pada bentuk ( garis, shape, teksture, dsb )



Camera Maker : Canon 
Camera Model :  EOS 70D
Aparature : f/5.6
Shutter Speed : 1/1250 sec.
ISO : 100
Focal length : 18 mm
Matering mode : Partial

Elemen-elemen Visual dan Komposisi

                Pada fotografi terdapat beberapa elememn visual yang turur membentuk foto. Elemen-elemen visual ini membentuk subjek dan pendukung-pendukungnya yang teroganisir sehingga terbentuk skema atau skenario. Skenario ini terbentuk melalui komposisi dari elemen - elemen tersebut. Berikut elemen-elemen visual tersebut :

Shape, adalah bentuk dua dimensi yang terbentuk dalam sebuah foto. Benda ini merupakan bentuk sederhana yang dapat ditentukan dimensi vertikal dan horisontalnya. Bentuk shape ini dapat beraneka ragam bentuknya dan salah satu faktor pembentuk adalah jenis lensa yang dipakai. Melalui lensa lebar akan mendapatkan shape yang berbeda dengan lensa tele. 
Berikut salah satu contoh shape photography :


Texture, adalah gambaran tentang permukaan dari shape. Teksur dapat dilihat dalam foto yang notabene adalah benda dua dimensi dan akan membantu menampilkan efek tiga dimensi pada shape. Kekuatan dari lensa dan jenis film akan membantu menagkap tekstur dari objek secara lebih baik. Pencahayaan mempunyai peranan penting dalam proses mendapatkan tekstur dalam fotografi. Berikut salah satu contoh teksture photography : 


Form, form adalah aspek tiga dimensi yang terbentuk dari shape dan memperlihatkan bagaimana objek menempati ruang dalam foto. Form dapat dilihat melalui tanda-tanda dua. dimensi yang berada pada foto seperti, bayangan, perspektif, dan posisi objek-objek dalam foto. Berikut salah satu contoh form photography :


Warna, warna merupakan bukti visual yang paling mudah terlihat dalam sebuah foto. Fotografi dapat menangkap perubahan warna yang terjadi pada sebuah keadaan. Berikut salah satu contoh warna photography :

Elemen elemen visual diatas dapat dikombinasikan untuk mendapatkan foto yang diinginkan. Penekanan pada elemen tertentu dapat dilakukan dan elemen yang lain mendukung elemen tersebut.